Peka PMII Sampang

PMII Kita Haha Hihi

PMII kita haha hihi

SAMPANG: PMII merupakan wadah bagi segudang kesempatan mahasiswa untuk menambah pengalaman, membangun relasi yang luas dan mengasah intelektual yang baik, hal ini tentunya bukan tanpa alasan dimana PMII memang memiliki nilai-nilai perjuangan dan pemikiran yang mendasar mengenai sublimasi nilai ke indonesiaan dan keislaman, selain itu budaya kritis transformatif yang mewajibkan peka terhadap keadaan dan situasi yang ada.

            Namun alasan sehebat itu tidak menjadikan semua para kader maupun anggota PMII sadar jika mereka berada di tempat yang luar biasa yang secara otomatis menjadikan mereka sebagai orang-orang penting dan hebat, karena dipunggung mereka perubahan tatanan social dan keadaan masyarakat menjadi tanggung jawabnya. hal ini tentunya dikarenakan banyak kader maupun anggota yang kurang kesadaran dan pendek pikiran ketika berada di PMII.

            Sudah tidak sulit lagi bagi kita untuk menemukan sahabat dan sahabati atau dalam bahasa yang lain kader PMII ketika sudah masuk PMII atau ikut MAPABA, setelah itu hilang, entah karena alasan kepentingan yang lebih mendesak dibandingkan dengan kepentingan di PMII atau memang masalah mental yang kurang siap keluar dari zona nyamannya

            Saat ini kita berada di dalam masa dimana setiap organisasi kemahasiswaan tak terkecuali PMII mengalami degradasi kepercayaan, baik dari masyarakat maupun dari mahasiswanya sendiri. Hal ini terlihat jellas banyak masyarakat yang sudah mulai menyadari jika mahasiswa sekarang sudah semakin aktif dalam dunia politik praktis yang non idalelis. Mahasiswapun juga sudah mulai merasa kurang percaya diri ketika harus memilih antara berjuang dan idealis disetiap keadaan, mereka bimbang antara berjuang menjaga idealisnya sebagai mahasiswa atau beruang dengan menjual idealisnya.

            Namun apakah kita harus menyalahkan keadaan sedangkan itu merupakan keharusan dimana masa mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, dan juga jika kita sadari budaya pergerakan juga mengatakan jika kita harus tetap mempertahankan sesuatau yang baik dan menerima atau membuat budaya yang lebih baik. Lagian jika kita analisis lebih jauh tidak semua permasalahan ditimbulkan oleh keadaan karena yang lebih berpengaruh lagi adalah individu warga pergerakan.

            Banyak yang hanya masuk organisasi hususnya PMII tanpa mau belajar nilai, isi, dan PMII itu sendiri, banyak pula yang mau pintar berorganisasi tapi tidak mau belajar berorganisasi, budayanya gibahan tapi ketika berada di depan memberikan motivasi kehidupan yang seolah mewakili tuhan.

            Kita di PMII terlalu banyak haha hihi sehingga lupa bahwa tanggung jawab peradaban berada di pundak kita seperti yang sudah terpatri di dalam nilai dasar pergerakan, dimana kita wajib menjaga keseimbangan dan kesejahteraan bangsa sesuai cita-cita pendiri bangsa.

            Kita terlalu haha hihi di PMII jika hanya aktif pada kegiatan PMII tapi tidak tau arah tujuan kegiatan itu dilaksanakan, kita terlalu haha hihi di PMII jika hanya tau ngopi tapi tanpa diskusi. jika ikut kajian tanpa persiapan, dan hanya ingin diberi tanpa mau memberi.

            Sebagai warga pergerakan sudah sepatutnya kaya akan pengalaman dan intelektual yang akan menjadi modal untuk memimpin peradaban seperti yang sudah di nisbatkan oleh pengurus besar pada hari lahir PMII yang ke 63, jika PMII kedepan harus menjadi Penggerak Bangsa dan Memimpin Nusantara.

Penulis          :SUADI

Editing          :SUADI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *