Gedung Hijau

Kusut baju tersobek diatas pecahan matahari,
tertiup angin seolah awan pertanda hujan tak turun,

Teriakan senja kini membabi buta tak terlihat seakan membungkam,

Di sudut sana terdengar bisikan singa terlelap menggenggam sederet mahkota,

Tatapan tajam tertuju dibalik jeruji biru, membias warna hijau yang katanya merdeka,

Tidurlah pahlawan..
Tak ada lagi arah tertata rapi di lembar sejarah, tontonan para pengemis tua memperlihatkan naskah bertajub sampah

Sangat menarik bukan?

Langkah kaki pincang terbesit berharap akan datang sedetik bantuan,
Anak kecil rela memikul harapan hanya demi sebuah tujuan,

Di ujung tombak langit jatuh airmata tuhan, dikala tubuh tak mampu bangkit sendirian,

Inginnya menggapai kata merdeka,
Sebutnya seorang pahlawan tanpa dasi,
harapnya sangatlah tinggi,

Bangunlah bangunlah..
Di luar sana terngiang-ngiang tangisan sosok bayi hampir histeris kehilangan nyawanya,
menutup mata seolah tidak melihat apa apa,

Perlahan lahan aroma hawa tertawa dibalik dinding megah, jam penuhi angka angka tempat tersembunyi,

Apa kabar?
Masih ingatkah dengan ayat suci itu?

Ucapan tikus sangat mulia membangun pondasi berhias baja, para gembala girang melihat buruh kembali meratapi nasibnya.

Penulis: Bukhori
Editor: Suadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *